Sabtu, 19 Maret 2016

AKUNTANSI MANAJEMEN


BAB I
AKUNTANSI MANAJEMEN: SUATU PERSPEKTIF

Akuntansi Manajemen merupakan cabang akuntansi yang memasok informasi yang dibutuhkan oleh para manajer guna menentukan bagaimana sumber daya diperoleh dan digunakan dalam setiap jenis bisnis, baik berskala kecil maupun besar.
Para manajer merupakan orang-orang dalam di dalam organisasi, dan yang bertanggung jawab mengarahkan serta mengendalikan kegiatan-kegiatannya. Akuntansi manajemen berbeda dengan akuntansi keuangan yang berkaitan dengan penyediaan informasi bagi para pemegang saham, kreditor, investor, dan pihak lainnya di luar organisasi. Karena berorientasi kepada manajer, maka setiap kajian atas akuntansi manajemen dan organisasi dimana manajer tsb berkiprah.

ORGANISASI DAN TUJUANNYA
Organisasi adalah sekelompok orang dengan karakteristik berikut:
-          Mempunyai tujuan bersama
-          Terdapat pembagian kerja yang jelas
-          Berbagai segmen organisasi diintegrasikan dengan system pengambilan keputusan berdasarkan informasi.
-          Kelompok ini mempunyai kesinambungan waktu.
Peran manajemen dalam organisasi adalah mewujudkan tujuan bersama yang telah ditetapkan.Sehingga tujuan akuntansi manajemen adalah memasokinformasi untuk para manajer guna membantu mereka dalam mengambil keputusan bisnis yang tepat.Pada hakikatnya manajer melakukan 4 fungsi pokok, yaitu
-          Perencanaan
-          Pengorganisasian dan pengarahan
-          Pengendalian
-          Pengambilan keputusan

KEBUTUHAN MANAJER AKAN INFORMASI
Dari perspektif sistem, informasi memiliki sejumlah atribut, antara lain:
-          Informasi mengurangi ketidakpastian
-          Informasi belum pasti benar
-          Informasi bisa inkremental, yitu memutakhirkan informasi yang ada.
-          Informasi dapat berupa koreksi
-          Informasi mungkin mengkonfirmasi
-          Informasi memiliki nilai mengejutkan
-          Informasi tidak bernilai, nilai tsb didapat ketika informasi tsb membawa perubahan akibat suatu keputusan.
Manajemen perusahaan memerlukan tiga jenis informasi keuangan (kuantitatif) supaya beroperasi secara efektif. Pertama, perusahaan pabrikasi dan perusahaan jasa memerlukan informasi penentuan biaya produk dan jasa.Kedua, untuk meraih tujuan mereka, semua perusahaan membutuhkan informasi untuk merencanakan dan mengendalikan kegiatan usahanya.Ketiga, manajer memerlukan laporan khusus dan analisis keuangan untuk mendukung keputusan bisnis mereka. Sistem akuntansi kerapkali merupakan satu-satunya sumber informasi kuantitatif yang menggabungkan aktivitas semua perusahaan.

APAKAH AKUNTANSI MANAJEMEN ITU?
Dikotomi antara akuntansi keuangan dan akuntansi manajemen dalam banyak hal tidak menguntungkandan menyesatkan.Bagi kalangan internal maupun eksternal perusahaan membutuhkan informasi akuntansi namun jenis informasi yang dibuthkan berbeda. Akuntansi manajemen adalah proses pengidentifikasian, penyusunan, penafsiran dan penyampaian informasi yang membantu para manajer di dalam organisasi.Sedangkan akuntansi keuangan merujuk pada penyusunan informasi akuntansi yang akan digunakan oleh kalangan eksternal seperti para pemegang saham dan kreditor.
Perbedaan antara akuntansi manajemen dan akuntansi keuangan adalah:
-          Pemakai informasi
-          Frekuensi pelaporan
-          Skema klasifikasi
-          Orientasi waktu
-          Relevansi dan fleksibilitas data
-          Presisi informasi
-          Unit pelaporan
-          Sumber disiplin ilmu
-          Sumber dan sifat informasi
-          Regulasi
-          Fleksibilitas laporan
-          Muatan informasi
-          Kewajiban

Persamaan Akuntansi Manajemen dan Akuntansi Keuangan
-          Sistem Akuntansi
-          Prosedur dan prinsip akuntansi
-          Pertanggungjawaban
-          Pemasokan informasi
Akuntan manajemen merupakan penasihat,konsultan internal dan bagian integral dari manajemen.


BAB II
KLASIFIKASI, KONSEP DAN TERMINOLOGI BIAYA

KLASIFIKASI BIAYA
Biaya pada mulanya dapat dicatat sebagai aktiva atau sebagai beban. Biaya yang hanya memberikan manfaat hanya pada periode berjalan dicatat sebagai beban sedangkan biaya yang pada mulanya dicatat sebagai aktiva akan memberikan manfaat lebih dari satu periode akuntansi. Pencatatan suatu biaya sebagai aktiva sering disebut dengan kapitalisasi biaya.
Informasi biaya dipakai manajer untuk 5 tujuan umum:
-          Penilaian persediaan
-          Penentuan laba usaha
-          Perencanaan keuangan
-          Pengendalian kegiatan usaha
-          Pengambilan keputusan
Biaya pabrikasi biasanya dibagi ke dalam tiga komponen:
1.    Bahan baku langsung
2.    Tenaga kerja langsung
3.    Overhead pabrikasi
Biaya non pabrikasi dibagi ke dalam 2 kategori:
1.    Biaya pemasaran
2.    Biaya penjualan
Biaya utama (prime cost) adalah bahan baku langsung dan tenaga kerja langsung sedangkan biaya konversi adalah jumlah biaya tenaga kerja langsung dan overhead pabrikasi.
Biaya produk adalah semua biaya yang dikeluarkan untuk memproduksi sebuah produk. Istilah lain untuk biaya produk adalah biaya persediaan karena biaya produk disisihkan terlebih dahulu sebagai persediaan sampai barang tersebut dijual. Biaya non produk atau biaya periode dapat dibebankan kepada periode tertentu digolongkan sebagai biaya pemasaran atau biaya umum dan administratif. Pada perusahan jasa, biaya dapat dikategorikan menjadi dua, yaitu biaya langsung dan biaya tidak langsung.

MACAM-MACAM BIAYA
1.    Biaya langsung dan tidak langsung
Biaya langsung adalah biaya yang langsung berhubungan dengan suatu objek, sedangkan biaya tidak langsung terkait dengan beberapa objek sehingga sulit untuk ditelusuri.
2.    Biaya terkendalin dan tidak terkendali
Biaya terkendali dan tidak terkendali perbedaannya terletak pada otorisasi manajemen untuk mengontrolnya.
3.    Biaya Bergabung dan biaya bersama
Biaya bergabung atau biaya bersama seringkali diartikan sebagai biaya tidak langsung.
4.    Biaya relevan dan irrelevan
Supaya suatu biaya menjadi relevan, maka harus berbeda pada waktu dilakukan perbandingan pilihan keputusan dan harus bernilai kini atau masa datang. Biaya yang irrelevan tidak berubah untuk semua alternatif.
5.    Biaya terbenam (sunk cost)
Merupakan biaya yang sudah dikeluarkan dan tidak dapat diganti dengan keputusan sekarang atau di masa datang.
6.    Biaya differensial
Merupakan perbedaan jumlah biaya diantara dua alternatif..Biaya diffrensial biasa disebut biaya inkremental dan yang membedakannya dengan produk lain adalah biaya diferensial adalah estimasi biaya masa depan dan biaya diferensial merupakan biaya yang berubah akibat keputusan yang sedang dianalisis.
7.    Biaya Tunai dan Biaya Kesempatan
Biaya tunai adalah biaya yang melibatkan pengeluaran kas. Sedangkan biaya kesempatan (opportunity cost) merupakan manfaat potensial yang hilang atau dikorbankan karena perlu mengambil tindakan yang mengorbankan tindakan lainnya.


BAB III
SISTEM PENENTUAN BIAYA POKOK PESANAN

JENIS SISTEM PENENTUAN BIAYA POKOK PRODUK
Penentuan biaya pokok produk adalah proses penghimpunan, penggolongan dan pembebana/ pelekatan biaya-biaya bahan baku langsung, tenaga kerja langsung, dan overhead pabrikasi kepada produk atau jasa.
Terdapat dua sistem penentuan biaya pokok(costing system) dalam produk pabrikasi: penentuan biaya pokok proses (process costing) dan penentuan biaya pokok pesanan (job order costing).
Perbedaan antara job order costing dan process costing terpusat pada bagaimana penentuan biaya pokok produk dilakukan. Job order costing membebankan biaya kepada pekerjaan spesifik, yang dapat meliputi satuan fisik tunggal ataupun beberapa gugus produk. Sebaliknya process costing berhubungan dengan produk massal yang sangat banyak dan homogen.
Prosess costing system mengumpulkan/menghimpun biaya produk/jasa menurut proses atau departemen dan kemudian membebankan biaya tersebut kepada sejumlah besar produk yang hampir identik.
Job order costing system adalah sistem penentuan biaya pokok produk yang menghimpun dan membebankan biaya pada pekerjaan tertentu.
Setiap biaya yang mempunyai hubungan dengan penentuan biaya pokok unit produk yang dihasilkan. Dalam sistem biaya pokok pesanan dibutuhkan bermacam-macam dokumen salah satunya kartu biaya pokok produk.


BAB IV
SISTEM PENENTUAN BIAYA POKOK PROSES

Adalah sistem penentuan biaya pokok yang dipakai oleh perusahaan yang menghasilkan produk yang serupa atau mempunyai aliran produksi yang terus menerus.
Ekuivalen unit produksi dapat didefinisikan sebagai jumlah unit yang akan selesai diolah selama satu periode bilamana segenap upaya departemen menghasilkan unit produk yang sudah jadi.
Metode yang digunakan, yaitu
1.    Metode rata-rata tertimbang
Ekuivalen unit = unit yang jadi + ekuivalen unit persediaan akhir
                                          Ekuivalen unit produksi
2.    Metode FIFO
Metode ini mengasumsikan bahwa unit pertama yang masuk, maka unit tsb juga yang akan jadi dan ditransfer menjadi finished good.
Banyaknya ekivlen unit terdiri atas pekerjaan yang dibutuhkan untuk menyelesaikan persediaan awal, pekerjaan untuk menyelesaikan unit yang diproduksi dan diselesaikan selama periode tsb, dan pekerjaan yang dilaksanakan untuk unit produk yang diselesaikan sebagian dalam persediaan akhir.


BAB V
SISTEM JIT DAN SISTEM ABC

SISTEM JIT
Perusahaan yang mengadopsi JIT harus merancang kembali proses pabrikasinya dan kejadian yang memicu proses produksi. JIT adalah sistem manajemen pabrikasi dan persediaan komprehensif dimana bahan baku dan berbagai suku cadang dibeli dan diproduksi dan pada saat akan digunakan dalam setiap tahap proses produksi.
Tujuan JIT adalah untuk menghasilkan dan mengirimkan produk pada saat akan ditempatkan ke dalam proses pabrikasi. JIT terfokus pada penghapusan pemborosan, pengurangan persediaan, pembinaan hubungan yang erat dengan pemasok, peningkatan keterlibatan karyawan dan pengembangan program yang terfokus pada pelanggan.
Terdapat empat aspek fundamental JIT:
-          Menghilangkan segala aktivitas yang tidak memberikan nilai tambah bagi sebuah produk/jasa.
-          Komitmen tinggi terhadap mutu
-          Upaya perbaikan yang berkelanjutan alam efisiensi aktivitas perusahaan.
-          Penekanan pada penyederhanaan dan peningkatan visibilitas aktivitas nilai tambah.
JIT mengeliminasi beberapa dampak negatif penyimpanan persediaan.
Sistem JIT mempunyai dua implikasibesar terhadap akuntansi manajemen. Pertama, akuntansi manajemen harus mendukung gerakan ke arah pabrikasi JIT dengan memantau,mengidentifikasi dan mengkomunikasikan sumber-sumber keterlambatan, kesalahan dan pemborosan dalam sistem pabrikasi.Kedua, proses klerikal akuntansi manajemen disederhanakan oleh pabrikasi JIT karena terdapat lebih sedikit persediaan yang perlu dipantau dan dilaporkan.
Terdapat lima elemen kunci bagi keberhasilan pelaksanaan JIT yaitu, jumlah pemasok yang terbatas, perbaikan tata letak pabrik, pengurangan waktu setup yang dibutuhkan untuk memulai produksi, pencapaian kendali mutu terpadu (total quality control) dan pembentukan gugus kerja yang fleksibel.

SISTEM ABC (ACTIVITY BASED COSTING)
Merupakan sistem akuntansi yang terfokus pada aktivitas-aktivitas yang dilakukan untuk menghasilkan produk/jasa. ABC menyediakan informasi perihal aktivitas dan sumber daya yang dibutuhkan untuk melaksanakan aktivitas tsb. Aktivitas (activity) adalah setiap kejadian atau transaksi yang merupakan pemicu (driver) biaya yakni bertindak sebagai faktor penyebab dalam pengeluaran biaya di dalam organisasi.
Konsep-konsep yang mendasari ABC dapat diringkas sebagai berikut:
-          Aktivitas-aktivitas yang dilakukan untuk memenuhi kebutuhan pelanggan akan mengkonsumsi sumber daya yang memerlukan uang. Manajer mengidentifikasi aktivitas-aktivitas utama yang dilakukan oleh setiap departemen serta sumber daya yang dikonsumsinya dan lantas memilih pemicu biaya untuk setiap aktivitas tsb.
-          Biaya sumber daya yang dikonsumsi oleh aktivitas haruslah dibebankan kepada objek biaya berdasarkan unit aktivitas yang dikonsumsi oleh objek biaya tsb. Pemicu biasa dipakai untuk mengalokasikan biaya ke produk dan jasa.
Terdapat dua alasan yang mendongkrak popularitas sistem penentuan biaya produk dasar aktivitas. Pertama, profitabilitas produk dan pelanggan akan diukur secara akurat melalui sistem ABC Kedua, banyak manajer yang menemukan kenyataan bahwa pengendalian biaya akan dilakukan secara paling baik dengan memusatkan perhatian secara langsung pada penggunaan aktivitas yang efisien, bukan terpusat pada produk.
Aktivitas-aktivitas dapat diklasifikasikan ke dalam 2 kategori, yaitu aktivitas nilai tambah dan aktivitas bukan nilai tambah. Aktivitas nilai tambah menambahkan nilai kepada sebuah produk atau jasa; aktivitas ini membutuhkan penggunaan sumber daya dan biaya terkait yang dianggap pelanggan perlu dan penting untuk memuaskan kebutuhan mereka. Aktivitas bukan nilai tambah adalah aktivitas yang berkaitan dengan produksi dan jasa yang menambahkan biaya kepada suatu produk namun tidak menigkatkan nilai pasarnya misalnya pemeliharaan mesin.
Terdapat empat tingkat umum aktivitas dimana masing-masing tingkat aktivitas dibagi-bagi lagi menjadi pusat aktivitas tertentu. Keempat tingkat aktivitas tsb adalah:
1.    Unit-level activities (aktivitas tingkat unit), yang dilakukan setiap unit produksi diproduksi.
2.    Batch- level activities (aktivitas tingkat gugus produk), yang dilakukan setiap kali satu gugus produk ditangani atau diolah.
3.    Product- sustaining activities (Aktivitas penunjang produk), yang dilakukan karena dibutuhkan untuk menopang produksi setiap jenis produk yang berlainan.
4.    Facility- sustaining activities (aktivitas penunjang fasilitas), yang mempertahankan fasilitas proses pabrikasi umum.
Keunggulan dan Kelemahan sistem ABC:
Keunggulan
1.    Sistem ABC memberikan biaya produk lebih akurat dan informatif, yang mengakibatka  pengukuran profitabilitas produk yang lebih akurat dan keputusan strategik yang lebih baik menyangkut penentuan harga, lini produk, pasar pelanggan, dan pengeluaran modal.
2.    Sistem ABC menyediakan pengukuran yang lebih akurat terhadap biaya yang dipicu aktivitas, yang membantu manajer meningkatkan nilai produk dan proses pengambilan keputusan desain produk yang lebih baik, pengendalian biaya yang lebih baik, dan membantu perkembangan berbagai proyek peningkatan nilai.
3.    Sistem ABC menyediakan akses yang lebih mudah bagi manajer terhdap biaya relevan untuk pengambilan keputusan bisnis.
Kelemahan
1.    Alokasi.
2.    Penghilangan biaya
3.    Beban dan waktu yang dikonsumsi


BAB VI
PERILAKU BIAYA DAN PELAPORAN LABA USAHA

JENIS POLA PERILAKU BIAYA
Perilaku biaya (cost behavior) mengisyaratkan bagaimana suatu biaya akan bereaksi atau memberikan respons terhadap tingkat perubahan tingkat aktivitas usaha. Aktivitas (activity) adalah istilah yang menunjuk kepada segala sesuatu yang dilakukan perusahaan.
1.    Biaya Tetap
Adalah biaya yang jumlahnya tidak berubah terlepas dari perubahan tingkat aktivitas dalam kisaran relevan tertentu.
Untuk tujuan perencanaan biaya tetap dapat dipandang sebagai commited fixed cost dan discretinary fixed cost. Commited fixed cost adalah biaya tetap dimana manajemen mempunyai pengaruh yang lemah dari satu periode ke periode berikutnya. Sedangkan discretinary fixed cost adalah biaya tetap yang sebagian besar tergantung pada pengaruh kuat manajemen dalam jangka pendek.
2.    Biaya Variabel
Merupakan biaya yang jumlah keseluruhannya berubah sebanding denga perubahan tingkat aktivitas bisnis.
3.    Biaya Campuran
Merupakan biaya yang mengandung unsur-unsur biaya variabel dan biaya tetap.Biaya campuran disebut juga semivariable cost.Sebagian biaya campuran berubah seiring dengan volume atau pemakaian dan  sebagian lagi berperilaku tetap selama periode tertentu.
Terdapat tiga metode untuk untuk memisahkan unsur biaya tetap dan variabel dalam suatu biaya campuran, yaitu analisis akun, ancangan rekayasa, wawancara, high-low method, scattergraph method, dan least-squares method.

TINJAUAN PENENTUAN BIAYA POKOK VARIABEL DAN BIAYA POKOK PENUH

1. Full Costing / Absorption Costing
Memperlakukan semua biaya produksi sebagai biaya produk tidak peduli apakah biaya tsb variabel atau tetap sifatnya.Denga demikian biaya satuan produk dengan metode full costing terdiri atas bahan baku langsung, biaya tenaga kerja langsung dan biaya overhead pabrikasi tetap dan variabel.
2. Variable Costing
Adalah metode akuntansi manajemen yang dipakai untuk menghitung biaya produk. Dalam metode ini, hanya biaya produksi variabel saja yang dimasukkan ke dalam persediaan dan biaya pokok penjualan.Ketika tingkat aktivitas diukur dalam unit produk yang dihasilkan, maka biaya variabel biasanya terdiri dari atas bahan baku langsung, tenaga kerja langsung, dan overhead pabrikasi variabel.
 Perbandingan antara full costing dan variabel costing

VARIABLE COSTING

Pendapatan penjualan                                                                           2.700.000.000
( 27.000 x 100.000)
Dikurangi:
Biaya pabrikasi variabel                         1.040.000.000
(10.400 x 100.000)
Beban pemasaran dan adm                               260.000.000                  (1.300.000.000)
(2600 x 100.000)
Marjin kontribusi                                                                                    1.400.000.000
Dikurangi:
Beban pabrikasi tetap                                        240.000.000
Beban penj dan adm tetap                                 160.000.000                  (400.000.000)
                                                                                                            ____________
Laba bersih                                                                                           1.000.000.000


FULL COSTING

Pendapatan penjualan                                                                           2.700.000.000
( 27.000 x 100.000)
Dikurangi biaya pokok penjualan
Biaya pabrikasi variabel                         1.040.000.000
(10.400 x 100.000)
Biaya pabrikasi tetap                                         285.000.000                  (1.325.000.000)
(2400 x 25.000 + 3000 x 75.000)
                                                                                                ______________________
Laba Kotor                                                                                            1.375.000.00
Dikurangi beban pemasaran dan adm
Variabel                                                            260.000.000
(2600 x 100.000)
Tetap                                                                160.000.000                  (420.000.000)
                                                                                                _______________________
Laba Bersih                                                                                           955.000.000



BAB VII
ANALISIS BIAYA-VOLUME-LABA

Merupakan suatu metode estimasi bagaimana perubahan variabel berikut akan mempengaruhi laba: biaya variabel per-unit, harga jual per-unit, jumlah biaya tetap per-periode, volume penjualan, dan bauran penjualan.

ARTI PENTING ANALISIS BIAYA-VOLUME-LABA
Merupakan instrumen perencanaan dan pengendalian. Proses analisis ini memerlukan sejumlah teknik dan prosedur penyelesaian masalah dengan bertumpukan pada pemahaman atas pole perilaku biaya perusahaan. Merupakan analisis pola perilaku biaya yang mendasari hubungan antara biaya, volume dan laba.

ASUMSI DASAR
-          Semua biaya diklasifikasikan sebagai biaya variabel maupun biaya tetap
-          Fungsi jumlah biaya adalah linier dalam kisaran relevan
-          Fungsi jumlah pendapatan adalah linier dalam kisaran relevan
-          Analisisnya untuk sebuah produk atau bauran penjualan bermacam-macam produk adalah konstan dalam kisaran relevan
-          Hanya terdapat satu pemicu biaya volume unit produk atau rupiah penjualan
-          Dalam perusahaan pabrikasi, tingkat persediaan awal dan akhir periode adalah sama.
 Penentuan pendapatan dalam CVP
Jumlah Pendapatan = Harga Jual x Banyaknya unit yang dijual

Penentuan biaya dalam CVP
Jumlah Biaya = Biaya variabel per unit x jumlah yang dihasilkan + biaya tetap
Penentuan laba dalam CVP
Laba Usaha = Jumlah Pendapatan – Jumlah Biaya

KONSEP-KONSEP
Marjin kontribusi merupakan jumlah yang tersisa untuk menutup biaya tetap dan mencetak laba usaha. Adalah perbedaan antara harga jual per unit dan biaya variabel per unit produk.
Laporan Laba Rugi Kontribusi
Merupakan cara yang bermanfaat dalam menyajikan informasi yang dikembangkan dalam analisis CVP

Laporan Laba Rugi Kontribusi

                                                                        Jumlah                                      Per unit

Penjualan (800 VCD Player)                               200.000.000                              250.000
Kurang : Biaya Variabel                         (120.000.000)                            (150.000)
                                                            ________________________________________
Marjin Kontribusi                                               80.000.000                                100.000
Kurang : Biaya Tetap                                         (70.000.000)
                                                            _____________________
Laba (rugi) bersih                                              10.000.000

Rasio Marjin Kontribusi =  Marjin Kontribusi
                                                Penjualan

ANALISIS TITIK IMPAS
Titik Impas adalah volume penjualan dimana jumlah pendapatan dan jumlah bebannya sama, tidak terdapat laba maupun rugi bersih. Laba bersih akan diperoleh bilamana volume penjualan berada pada titik impas, sedangkan rugi bersih akan diderita manakala volume penjualan berada di bawah titik impas.
Tujuan analisis TI adalah untuk mencari tingkat aktivitas dimana pendapatan hasil penjualan sama dengan semua jumlah biaya variabel dan biaya tetapnya.

Komputasi Titik Impas : Metode Persamaan ( Equation Method)

Penjualan – Jumlah Biaya = Laba bersih

Komputasi Titik Impas : Metode Kontribusi Unit

Titik Impas =                 Biaya tetap
Marjin Kontribusi per unit

Komputasi titik impas : Metode Grafis

Marjin Pengaman Penjualan (margin of safety) = Penjualan yang dianggarkan – penjualan impas

Persentase = Marjin Pengaman Penjualan / Penjualan

Operating leverage adalah tingkat pengeluaran biaya tetap di dalam sebuah perusahaan. Bagi akuntan manajemen operating leverage mengacu pada kemampuan perusahaan untuk menghasilkan kenaikan laba bersih manakala volume penjualan melonjak.

Faktor Tuasan Operasi = Marjin Kontribusi / Laba Bersih

Analisis CVP membantu akuntan dalam menyediakan informasi untuk perencanaan dan pengambilan keputusan manajerial, akuntan manajemen dapat dengan mudah untuk menghitung volume penjualan yang menghasilkan laba tertentu.


BAB VIII
PENGANGGARAN

Anggaran adalah sebuah rencana kuntitatif aktivitas usaha sebuah organisasi; anggaran mengidentifikasikan sumber daya dan komitmen yang dibutuhkan untuk memenuhi tujuan organisasi selama periode penganggaran.
Penganggaran adalah proses penyusunan anggaran. Anggaran merupakan instrumen penting bagi perencanaan jangka pendek dan pengendalian efektif.
Anggaran memiliki karakteristik:
-          Anggaran mengestimasi potensi laba satuan bisnis
-          Anggaran dinyatakan dalam istilah moneter
-          Anggaran pada umumnya mencakup periode satu tahun
-          Anggaran merupakan komitmen manajemen
-          Usulan anggaran diotorisasi oleh otoritas yang lebih tinggi
-          Anggaran dapat direvisi pada keadaan tertentu
-          Kinerja finansial diukur secara berkalan dengan membandingkan dengan anggaran yang telah dibuat.
 Tujuan pokok anggaran adalah memprediksi transaksi dan kejadian finansial serta non finansial di masa yang akan datang.
Tujuan kedua adalah mengembangkan informasi yang akurat dan bermakna bagi penerima anggaran.
Manfaat Penganggaran:
1.    Perencanaan
2.    Komunikasi
3.    Koordinasi
4.    Pengendalian
Keterbatasan penganggaran antara lain:
1.    Anggaran cenderung terlalu menyederhanakan fakta di lapangan
2.    Anggaran bisa saja terlampau menekan hasil
3.    Tema partisipatif pada anggaran menuntut dukungan penuh dan keterlibatan manajemen.
4.    Anggaran dapat menggerogoti inisiatif manajemen dengan menghalangi perkembangan dan tindakan baru yang tidak tercakup dalam anggaran.
5.    Proses penganggaran bukanlah ilmu murni dan pertimbangan yang baik memainkan peran esensial.

Sistem Penganggaran :
1.    Anggaran inkremental
Adalah metode penganggaran yang hanya mempertimbangkan perubahan sumber daya dari anggaran tahun sebelumnya.
2.    Anggaran Basis Nol
Dalam sistem ini semua jajaran manajemen bertolak dari titik nol dan mngestimasi kebutuhan sumber daya yang diperlukan untuk mendanai aktivitas-aktivitas tahun anggaran
3.    Anggaran Statis
Merupakan ancangan yang dipakai dan sifatnya tetap ketika sudah disusun
4.    Anggaran fleksibel
Mengaitkan volume aktivitas dengan jumlah rupiah yang dianggarkan.

Master budget
Adalah sebuah anggaran komprehensif yang menyatakan keseluruhan rencana bisnis bagi seluruh perusahaan untuk mencakup satu periode yang mencakup satu tahun atau kurang.Master budget mengakui hubungan, mrangkum dan memadukan ke dalam gabungan yang harmonis.
BAB IX
ANALISIS DIFERENSIAL : BIAYA RELEVAN DAN KEPUTUSAN MANAJEMEN

Para akuntan memiliki peran penting dalam proses pengambilan keputusan yaitu penghimpun dan pelapor informasi yang relevan. Analisis diferensial memakai pendapatan dan biaya relevan dalam proses pengambilan keputusan.
Biaya relevan adalah biaya masa depan yang berbeda diantara alternatif-alternatif yang ada.
Definisi relevan
1.    Berkaitan dengan masa depan
2.    Berbeda di antara alternatif-alternatif
3.    Kebutuhan akan prediksi
4.    Keputusan Unik vs repetitif, keduanya membutuhkan informasi relevan.

Relevansi berbeda dengan akurasi. Akurasi adalah persis atau eksak. Karena berkaitan dengan masa depan relevansi seringkali merupakan prediksi atau  asumsi yang sifatnya tidak eksak.
Sunk cost adalah biaya yang dikeluarkan dalam periode akuntansi sebelumnya yang tidak dapat diubah lagi dan bukan merupakan biaya yang relevan.

Metode pencarian laba:
1.    Metode jumlah biaya ditambah Mark Up ( Margin yang diinginkan)
2.    Metode biaya produk ditambah mark up
3.    Metode biaya variabel ditambah mark up



BAB X
AKUNTANSI PERTANGGUNGJAWABAN DAN PENENTUAN HARGA TRANSFER

AKUNTANSI PERTANGGUNGJAWABAN
Sentralisasi adalah perusahaan yang segala keputusan perencanaan dan operasinya digariskan oleh manajemen puncak.
Desentralisasi adalah delegasi otoritas/wewenang pengambilan keputusan kepada jajaran manajemen yang lebih rendah di dalam sebuah organisasi. Pada intinya desentralisasi memindahkan titik pengambilan keputusan kepada manajer yang lebih rendah.
Manfaat desentralisasi
1.    Pengumpulan dan pemanfaatan informasi lokal lebih optimal
2.    Respons terhadap kompleksitas lingkungan lebih cepat
3.    Aktivitas perencanaan strategik akan lebih fokus dilakukan top manajemen
4.    Pelatihan dan pemberian motivasi manajer
5.    Kelemahan mengevaluasi segmen dapat teratasi
Kelemahan desentralisasi
1.    Pencapaian keselarasan/keharmonisan tujuan seraya mengedepankan dan mempertahankan otonomi divisional
2.    Kemungkinan duplikasi aset atau biaya
3.    Membutuhkan sistem akuntansi pertanggungjawaban yang jelas
Akuntansi pertanggungjawaban adalah bentuk akuntansi khusus yang dipakai untuk mengevaluasi kinerja keuangan segmen bisnis.Akuntansi pertanggungjawaban mensyaratkan manajer untuk berpartisipasi dalam penyusunan rencana finansial bagi segmennya dan menyediakan laporan kinerja tepat waktu yang membandingkan rencana dengan realisasi.
Jenis pusat pertanggungjawaban
1.    Cost center
Manajer dianggap bertanggung jawab atas biaya yang dikeluarkan unit organisasinya.Tersedia dua metode untuk memberikan umpan balik dalam cost center yaitu metode biaya standar dan anggaran fleksibel.
2.    Revenue center
Manajer mengemban tanggung jawab atas dan otoritas untuk mengambil keputusan-keputusan menyangkut pendapatan dan biaya unitnya. Akuntansi pertanggungjawaban biasanya dalam bentuk laporan laba rugi.
3.    Investment center
Manajer mengemban tanggung jawab untuk mendulang laba yang konsisten dengan besarnya aset yang ditanamkan dalam segemen yang dikelolanya. Indikatornya adalah return on investment dan residual income. Residual income adalah kelebihan laba operasi diatas jumlah minimal yang dikehendaki.

HARGA TRANSFER
Adalah harga jual khusus yang dipakai dalam pertukaran antar divisional untuk mencatat pendapatan divisi penjualan dan biaya divisi pembelian.
Tujuan penentuan harga transfer adalah untuk mentransmisikan data keuangan di antara departemen departemen atau divisi-divisi perusahaan pada saat mereka saling menggunakan barang dan jasa satu sama lain.Peran manajemen adalah untuk menghindari friksi yang tidak diperlukan dan memanfaatkan secara optimal kapasitas divisi penjualan untuk memaksimalkan profit.

Penentuan harga transfer:
1.    Market- Based transfer price
Adalah harga pasar luar produk . Harga pasar merupakan harga paling ideal. Jika menggunakan harga pasar memerlukan sistem informasi yang handal.
2.    Cost-Based transfer price
Kebijakan penentuan harga transfer merupakan kebijakan sehat karena tidak ada upaya untuk mengukur pendapatan dan laba.
3.    Standard variable cost
Kebijakan ini sangat mungkin dilakukan karena produk yang ditransfer unik dan jarang di pasaran.
4.    Standard full cost
Pada penentuan harga transfer biaya tetap juga diperhitungkan sehingga divisi penjualan dapat meraih laba.
5.    Negotiated transfer price
Merupakan hasil negosiasi dua divisi dan tidak lebih rendah dari biaya variabel.



BAB XI
KEPUTUSAN PENGANGGARAN MODAL

Penganggaran modal adalah perencanaan sistematik untuk investasi jangka panjang dalam aktiva operasi.Tujuan pokok penganggaran modal adalah untuk menambah nilai perusahaan dengan memilih investasi yang memenuhi tujuan organisasi dan menyodorkan tingkat imbalan tertinggi.
Karakteristik investasi bisnis
1.    Aset tersusutkan
2.    Nilai waktu uang
3.    Pendiskontoan arus kas
4.    Matematika suku bunga dimana bunga adalah biaya yang berhubungan dengan penggunaan uang selama periode tertentu
5.    Bilai masa depan
6.    Nilai sekarang
7.    Nilai sekarang aliran kas
8.    Perpetuitas
9.    Annuitas

Model Tanpa pendiskontoan arus kas mengabaikan nilai waktu uang dan sederhana untuk dilakukan.
Model-model yang bisa digunakan adalah
1.    Payback period
Periode pengembalian = Investasi permulaan / arus kas masuk tahunan
2.    Tingkat Imbalan Akuntansi
Tingkat Imbalan Akuntansi = Laba bersih setelah pajak rata-rata tahunan
                                                      Biaya investasi rata-rata

Model Pendiskontoan
1.    Net present value
2.    Internal rate of return


BAB XII
PENENTUAN BIAYA STANDAR DAN ANALISIS SELISIH

Biaya standar adalah biaya yang ditentukan di muka untuk bahan baku langsung, tenaga kerja langsung dan overhead pabrikasi.Tujuannya adalah untuk membentuk biaya standar bagi setiap unit produk dengan menentukan biaya sebelumnya biaya per unit bahan baku langsung, tenaga kerja langsung dan overhead yang dibutuhkan untuk memproduksinya.
Biaya standar menyediakan pedoman untuk menentukan bagaimana menekan biaya produk tanpa mengorbankan mutu produk.
Biaya standar memberikan estimasi andal untuk tahap perencanaan dan penganggaran
Komponen biaya standar per unit produk
1.    Standar harga bahan baku langsung
2.    Standar kuantitas bahan baku langsung
3.    Standar jam kerja langsung
4.    Standar tarif tenaga kerja langsung
5.    Tarif overhead pabrikasi variabel standar
6.    Tarif overhead pabrikasi tetap standar


KOMPUTASI BIAYA STANDAR DENGAN AKTUAL

Jumlah selisih anggaran (budget variance) adalah perbedaan antara biaya aktual dengan yang direncanakan.
Jumlah selisih = Selisih harga + Selisih kuantitas
Selisih (variance) adalah perbedaan antara biaya standar dan sesungguhnya. Unfavorable terjadi manakala penggunaan aktual lebih besar dari harga atau penggunaan standar dan begitu sebaliknya yang terjadi pada favorable variance.

TARGET COSTING, KAIZEN COSTING DAN TRADITIONAL COSTING

Penentuan biaya sasaran (target cost) merupakan ancangan sistematik untuk membentuk tujuan biaya produk berdasarkan standar yang digerakkan oleh pasar.Target costing berbeda dengan standar costing dimana target costing diawali dari pengidentifikasian kebutuhan pelanggan.
Biaya sasaran = Harga jual sasaran – Laba sasaran

Berbeda dengan target costing yang mendukung proses pemangkasan biaya dalam tahap desain dan pengembangan produk baru, kaizen costing memangkas biaya dalam tahap pabrikasi dari value chain yang ada sekarang.Kaizen merupakan terminologi Jepang yang mengacu pada perbaikan berkesinambungan dalam aktivitas yang relatif kecil ketimbang perbaikan inovatif yang besar.Dalam kaizen costing, biaya sesungguhnya untuk periode yang paling akhir menjadi kaizen cost sasaran untuk periode sekarang.Kaizen costing bermula ketika target costing dimulai.

1 komentar:

  1. King Casino Login | All your games online and - Community Khabar
    Login King Casino, https://septcasino.com/review/merit-casino/ Play, and Win! Login King Casino, Play. Login King Casino, communitykhabar Play. Login King Casino, Play. Login King bsjeon Casino, 토토 Play. septcasino Login King Casino, Play. Login King Casino,

    BalasHapus