Nama :
Eva Nurzanah
NPM :
113080107
Tingkat/Kelas: 4-D (Semester Tujuh)
Prodi :
Pendidikan Ekonomi
Mata kuliah : Sistem Informasi Akuntansi (SIA)
Dosen : Mohamad Joharudin, M.Pd
Pertemuan ke Empat
PEMROSESAN
TRANSAKSI DAN STRUKTUR PENGENDALIAN INTERN
Salah satu tujuan sistem informasi
adalah mendukung operasi harian perusahaan. Tujuan ini dicapai melalui :
1. Pemrosesan
transaksi-transaksi yang disebabkan baik oleh sumber-sumber ekstern maupun
intern.
2. Menyiapkan
keluaran-keluaran seperti dokumen-dokumen operasional dan laporan-laporan
keuangan.
A. kebutuhan akan pengendalian.
Pengendalian dibutuhkan untuk
mengurangi eksposur terhadap resiko. Eksposur tidak semata-mata terjadi akibat
kurangnya pengendalian. Pengendalian berguna mengurangi eksposur, tetapi
pengendalian tidak dapat memengaruhi penyebab terjadinya eksposur.
Beberapa bentuk eksposur umum :
Ø Biaya yang Terlalu Tinggi
Ø Pendapatan yang Cacat
Ø Kerugian Akibat Kehilangan Aktiva
Ø Akuntansi yang Tidak Akurat
Ø Interupsi Bisnis
Ø Sanksi Hukum
Ø Ketidakmampuan untuk Bersaing
Ø Kecurangan dan Pencurian
Lingkungan
Pengendalian (Control Environment): Lingkungan pengendalian perusahaan mencakup
sikap para manajemen dan karyawan terhadap pentingnya pengendalian yang ada di
organisasi tersebut. Salah satu faktor yang berpengaruh terhadap lingkungan
pengendalian adalah filosofi manajemen (manajemen tunggal dalam persekutuan
atau manajemen bersama dalam perseroan) dan gaya operasi manajemen (manajemen
yang progresif atau yang konservatif), struktur organisasi (terpusat atau ter
desentralisasi) serta praktik kepersonaliaan. Lingkungan pengendalian ini amat
penting karena menjadi dasar keefektifan unsur-unsur pengendalian intern yang
lain.
B. Elemen-elemen struktur
pengendalian intern
Pengendalian manajemen terdiri dari
pengendalian intern dan ekstern lebih menekankan pada tujuan perusahaan dan
menghubungkan pengendalian manajemen untuk mencapai tujuan meliputi produksi,
transportasi dan riset perusahaan.
Pengendalian manajemen mengendalikan
terdiri dari pengendalian administratif dan pengendalian akuntansi menekankan
pada pengendalian terhadap mengamankan aktiva perusahaan dengan melakukan
pencatatan akuntansi memadai meliputi akuntansi meningkatkan efektifitas dan
efisiensi dan taat pada hukum yang berlaku.
Ø Penilaian Resiko (Risk
Assesment)
Semua organisasi memiliki risiko,
dalam kondisi apapun yang namanya risiko pasti ada dalam suatu aktivitas, baik
aktivitas yang berkaitan dengan bisnis (profit dan non profit) maupun non
bisnis. Suatu risiko yang telah di identifikasi dapat di analisis dan evaluasi
sehingga dapat di perkirakan intensitas dan tindakan yang dapat
meminimalkannya.
Ø Prosedur
Pengendalian (Control Procedure)
Prosedur pengendalian ditetapkan
untuk menstandarisasi proses kerja sehingga menjamin tercapainya tujuan
perusahaan dan mencegah atau mendeteksi terjadinya ketidak beresan dan
kesalahan. Prosedur pengendalian meliputi hal-hal sebagai berikut:
·
Personil
yang kompeten, mutasi tugas dan cuti wajib.
·
Pelimpahan
tanggung jawab.
·
Pemisahan
tanggung jawab untuk kegiatan terkait.
·
Pemisahan
fungsi akuntansi, penyimpanan aset dan operasional.
Ø Pemantauan (Monitoring)
Pemantauan terhadap sistem
pengendalian intern akan menemukan kekurangan serta meningkatkan efektivitas
pengendalian. Pengendalian intern dapat di monitor dengan baik dengan cara
penilaian khusus atau sejalan dengan usaha manajemen. Usaha pemantauan yang
terakhir dapat dilakukan dengan cara mengamati perilaku karyawan atau
tanda-tanda peringatan yang diberikan oleh sistem akuntansi. Penilaian secara
khusus biasanya dilakukan secara berkala saat terjadi perubahan pokok dalam
strategi manajemen senior, struktur korporasi atau kegiatan usaha. Pada
perusahaan besar, auditor internal adalah pihak yang bertanggung jawab atas
pemantauan sistem pengendalian intern. Auditor independen juga sering melakukan
penilaian atas pengendalian intern sebagai bagian dari audit atas laporan
keuangan.
Ø
Informasi dan Komunikasi (Information
and Communication)
Informasi dan komunikasi merupakan elemen-elemen yang
penting dari pengendalian intern perusahaan. Informasi tentang lingkungan
pengendalian, penilaian risiko, prosedur pengendalian dan monitoring diperlukan
oleh manajemen Winnebago pedoman operasional dan menjamin ketaatan dengan
pelaporan hukum dan peraturan-peraturan yang berlaku pada perusahaan. Informasi
juga diperlukan dari pihak luar perusahaan. Manajemen dapat menggunakan
informasi jenis ini untuk menilai standar eksternal. Hukum, peristiwa dan
kondisi yang berpengaruh pada pengambilan keputusan dan pelaporan eksternal.
C. Alat Pengendalian Pemrosesan
Transaksi
Alat pengendalian pemrosesan
transaksi merupakan prosedur-prosedur yang di rancang untuk meyakinkan bahwa
elemen-elemen struktur pengendalian intern di implementasikan dalam sistem
aplikasi khusus yang terdapat di dalam setiap siklus transaksi organisasi. Alat
pengendalian pemrosesan transaksi terdiri dari pengendalian umum dan
pengendalian aplikasi. Pengendalian umum mempengaruhi seluruh pmrosesan
transaksi. Pengendalian aplikasi berpengaruh khusus terhadap aplikasi-aplikasi
individual.
1)
Pengendalian
Umum
Pengendalian umum memperhatikan
keseluruhan lingkungan pemrosesan transaksi. Pengendalian umum mencangkup
hal-hal berikut ini :
·
Rencana
pengorganisasian pemrosesan transaksi
·
Prosedur-prosedur
oprasi umum
·
Masalah
pengendalian peralatan
·
Pengendalian
peralatan dan akses data
2)
Pengendalian
Aplikasi
Pengendalian aplikasi di khususkan
untuk aplikasi individual. Pengendalian-pengendalian aplikasi di kategorikan
menjadi pengendalian masukan, pemrosesan, dan keluaran. Kategori-kategori ini
berkaitan dengan langkah-langkah dasar dalam silus pengolahan data.
3)
Pengendalian
Preventif, Detektif, Dan Korektif
Pengendalian Preventif di lakukan untuk mencegah kekeliruan
dan penipuan sebelum keduanya terjadi, terutama pada masukkan dan pemrosesan
pada pemrosesan transaksi. Pengandalian Detektif di lakukan untuk mengatasi
kekeliruan dan penipuan setelah keduanya terjadi. Pengendalian Korektif
digunakan untuk mengoreksi kekeliruan.
D. Etika Dan Struktur Pengendalian
Intern
1.
Etika
dan Budaya Perusahaan
Banyak perusahaan yang telah mengadopsi peraturan kode etika
yang merupakan pedoman dalam menjalankan bisnis sesuai etika. Begitupun, banyak
organisasi profesonal, seperti AICPA, yang mengadopsi peraturan ini peraturan
kode etik ini umumnya di tulis dalam bahasa hukum yang berfokus pada hal-hal
yang mungkin di langgar.
Banyak yang menentang dengan mengatakan bahwa setiap
perusahaan memiliki budayanya sendiri, yang di sebut budaya perushaan, yang
mungkin meningkatkan atau mengabaikan etika. Budaya perusahaan tergantung pada
tingkah laku, dan praktik kerja para karyawan. Untuk setiap program etika
kerja, perusahaan harus memiliki audit budaya atas perlaku budaya dan etika
perusahaannya.
2.
Mengkomunikasikan
Tujuan-tujuan Pengendalian Intern
Manusia merupakan elemen penting dari setiap struktur
prngrndalian intern. Fungsi prinspal dari pengendalian intern adalah
mempengaruhi tingkah laku manusia dalam suatu sistem bisnis. Jadi, perilaku dan
aktifitas-aktifitas perlu di kelola dan di kendalikan sehingga tujuan
organisasi dapat di capai. Tujuan pengendalian intern harus di pandang secara
relevan dengan individu yang menjalankan sistem pengendalian tersebut. Sistem
harus di rancang sedemikian rupa sehingga pegawai yakin bahwa pengendalian
bertujuan melindungi kesulitan-kesulitan atau krisis-krisis dalam oprasi
organisasi yang sebaliknya dapat mempengaruhi mereka secara pribadi.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar