AKUNTANSI MANAJEMEN SEKTOR
PUBLIK
Nama : Eva Nurzanah
NPM : 113080107
Tingkat/Kelas: 3-D (Semester enam)
Prodi : Pendidikan
Ekonomi
Mata kuliah : Akuntansi Pemerintah /
Sektor Publik
Dosen : Mohamad
Joharudin, S.Pd.,M.Pd.
Pertemuan ke-
Dua ( 23 Februari 2016 )
A.
PENDAHULUAN
Peran utama akuntansi manajemen sektor publik adalah
menyediakan informasi akuntansi yang akan digunakan oleh manajer sektor publik
dalam melakukan fungsi perencanaan dan pengendalian organisasi. Informasi
akuntansi diberikan sebagai alat atau sarana untuk membantu manajer menjalankan
fungsi-fungsi manajemen sehingga tujuan organisasi dapat tercapai.
Akuntansi manajemen
merupakan bagian dari suatu sistem pengendalian manajemen yang integral. Institute of Management Accountants (1981) mendefinisikan akuntansi
manajemen sebagai suatu proses pengidentifikasian, pengukuran, pengakumulasian,
penganalisaan, penyiapan, pengintepretasian, dan pengkomunikasian informasi
finansial yang digunakan oleh manajemen perencanaan, evaluasi, dan pengendalian
organisasi serta untuk menjamin bahwa sumber daya digunakan secara tepat dan
akuntabel.
Chartered Institute of
Management Accountants mendefinisikan akuntansi manajemen sebagai suatu bagian integral dari
manajemen yang terkait dengan pengidentifikasian, penyajian, dan
pengintepretasian informasi yang digunakan untuk:
1.
Perumusan strategi
2.
Perencanaan dan pengendalian aktivitas
3.
Pengambilan keputusan
4.
Pengoptimalan penggunaan sumber daya
5.
Pengungkapan (disclosure)kepada shareholders dan pihak luar organisasi
6.
Pengungkapan kepada karyawan
7.
Perlindungan aset
Pada dasarnya prinsip akuntansi
manajemen sektor publik tidak banyak berbeda dengan prinsip akuntansi manajemen
yang diterapkan pada sektor swasta. Akan tetapi, harus diingat bahwa sektor
publik memiliki perbedaan sifat dan karakterisitik dengan sektor swasta,
sehingga penerapan teknik akuntansi manajemen sektor swasta tidak dapat
diadopsi secara langsung tanpa modifikasi.
B.
AKUNTANSI SEBAGAI
ALAT PERENCANAAN ORGANISASI
Perencanaan
merupakan cara organisasi menetapkan tujuan dan sasaran organisasi. Perencanaan
meliputi aktivitas yang sifanya strategic, taktis dan melibatkan aspek
operasional. Dalam hal perencanaan organisasi, akuntansi manajemen berperan
dalam pemberian informasi historis dan prospektif untuk memfasilitasi
perencanaan. Proses perencanaan juga melibatkan aspek perilaku yaitu
partisipasi dalam pengembangan system perencanaan, penetapan tujuan dan pemilihan
alat yang paling tepat untuk memonitor perkembangan pencapaian tujuan.
Perencanaan
organisasi sangat penting dilakukan untuk mengantisipasi keadaan di masa yang
akan datang. Bagi tiap-tiap jenis organisasi, system perencanaan berbeda-beda
tergantung pada tingkat ketidak pastian dan kestabilan lingkungan yang
mempengaruhi. Semakin tinggi tingkat ketidak pastian dan ketidakstabilan
lingkungan yang dihadapi organisasi, maka diperlukan system perencanaan yang
semakin kompleks dan canggih.
Dalam organisasi sektor
publik, lingkungan yang mempengaruhi sangat heterogen. Faktor politik dan
ekonomi sangat dominan dalam mempengaruhi tingkat kestabilan organisasi.
Informasi akuntansi diperlukan untuk membuat prediksi-prediksi dan estimasi
mengenai kejadian ekonomi yang akan datang dikaitkan dengan keadaan ekonomi dan
politik saat ini.
Sementara itu,
tingkat ketidakpastian (turbulansi) yang dihadapi sektor publik di masa-masa
mendatang akan semakin tinggi. Hal ini tidak terlepas dari pengaruh pesatnya
teknologi informasi yang merambah ke seluruh sector, termasuk sektor publik.
Sebagai missal, perkembangan internet
menyebabkan munculnya gagasan dikembangkannya e-government. E-government
merupakan upaya untuk memperbaiki proses
dan prosedur administrasi di pemerintahan dengan menggunakan teknologi
informasi (internet) agar memberikan kemudahan dan kecepatan pelayanan kepada
stakeholder-nya.
Selain itu,
globalisasi juga turut menyumbang semakin tingginya tingkat ketidakpastian.
Dalam era globalisasi yang mana antara negara satu dengan negara lainnya
seolah-olah tanpa batas (borderless), maka peristiwa di suatu negara akan
dengan cepat mempengaruhi negara lain. Untuk itu, akuntansi sebagai alat
perencanaan memiliki peran yang sentral dalam menentukan arah organisasi.
Informasi akuntansi
sebagai alat perencanaan pada dasarnya dapat dibedakan menjadi tiga kelompok,
yaitu :
1.
Informasi sifatnya rutin
ataukah ad hoc
2.
Informasi kuantitatif
ataukah kualitatif
3.
Informasi disampaikan
melalui saluran formal ataukah informal
Informasi yang sifatnya
rutin diperlukan untuk perencanaan yang regular, misalnya laporan keuangan
bulanan, triwulan, semesteran atau tahunan. Sementara itu, organisasi sector
public seringkali menghadapi masalah yang sifatnya temporer dan membutuhkan
informasi yang segera. Untuk melakukan perencanaan yang temporer, diperlukan
informasi yang sifatnya ad hoc.
Informasi akuntansi
untuk perencanaan dapat juga dibedakan berdasarkan cara penyampaiannya. Apakah
informasi akuntansi tersebut disampaikan melalui mekanisme formal ataukah
informal. Mekanisme formal misalnya adalah melalui rapat-rapat dinas, rapat
komisi dan sebagainya.
Pada organisasi
sector public, saluran informasi lebih banyak bersifat formal, sedangkan
mekanisme informal relative jarang dilakukan. Hal tersebut adalah karena adanya
batasan transparansi dan akuntabilitas public yang harus dilakukan oleh
lembaga-lembaga publik, sehingga perencanaan tidak dapat dilakukan secara
personal atau hanya melibatkan beberapa orang saja.
C.
AKUNTANSI SEBAGAI
ALAT PENGENDALIAN ORGANISASI
Untuk menjamin bahwa
strategi untuk mencapai tujuan organisasi dijalankan secara ekonomis, efisien
dan efektif, maka diperlukan suatu system pengendalian yang efektif. Pola
pengendalian organisasi berbeda-beda tergantung pada jenis dan karakteristik
organisasi. Organisasi bisnis karena sifatnya yang berorientasi pada perolehan
laba, maka alat pengendaliannya lebih banyak bertumpu pada mekanisme negosiasi
(negotiated bargain), meskipun hal tersebut bervariasi untuk tiap organisasi
dan tingkatan manjemen. Sementara itu, organisasi sector public karena sifatnya
yang tidak mengejar laba serta adanya pengaruh politik yang besar, makan alat
pengendaliannya lebih banyak berupa peraturan birokrasi.
Fungsi utama
informasi akuntansi pada dasarnya adalah pengendalian. Informasi akuntansi
merupakan alat pengendalian yang vital bagi organisasi karena akuntansi
memberikan informasi yang bersifat kuantitatif. Informasi akuntansi umunya
dinyatakan dalam bentuk ukuran financial, sehingga memungkinkan untuk dilakukan
pengintegrasian informasi dari tiap-tiap unit organisasi yang pada akhirnya
membentuk gambaran kinerja organisasi secara keseluruhan. Lebih lanjut,
informasi akuntansi memungkinkan bagi organisasi untuk mengitegrasikan
aktifitas organisasi.
Dalam memahami
akuntansi sebagai alat pengendalian perlu dibedakan penggunaan informasi
akuntansi sebagai alat pengendalian keuangan (financial control) dengan
akuntansi sebagai alat pengendalian organisasi (organizational control).
Pengendalian keuangan terkait dengan peraturan atau system aliran uang dalam
organisasi, khususnya memastikan bahwa organisasi memiliki likuiditas dan
solvabilitas yang cukup baik.
Sementara itu,
penegndalian organisasi adalah terkait dengan pengintegrasian aktivitas
fungsional kedalam system organisasi secara keseluruhan. Pengendalian
organisasi diperlukan untuk menjamin bahwa organisasi tidak menyimpang dari
tujuan dan strategi organisasi yang telah ditetapkan. Pengendalian organisasi
memerlukan informasi yang lebih luas dibandingkan pengendalian keuangan.
Informasi yang
dibutuhkan lebih kompleks tidak sekedar informasi keuangan saja. Sebagai contoh
dalam sebuah usulan investasi public, informasi yang dibutuhkan untuk
pengendalian keuangan adalah berupa prediksi aliran kas dan profitabilitas dari
investasi tersebut. Sementara itu, untuk tujuan pengendalian organisasi di
butuhkan informasi yang lebih luas meliputi aspek ekonomi, social dan politik
dari investasi yang diajukan.
D.
PROSES PERENCANAAN
DAN PENGENDALIAN MANAJERIAL ORGANISASI SEKTOR
PUBLIK
Perencanaan dan
pengendalian pada dasarnya merupakan dua sisi dari mata uang yang sama,
sehingga keduanya harus dipertimbangkan secara bersama-sama. Tanpa
pengendalian, perencanaan tidak akan berarti karena tidak ada tindak lanjut
(follow-up) untuk mengidentifikasi apakah rencana organisasi telah dicapai.
Sebaliknya, tanpa ada perencanaan, maka pengendalian tidak akan berarti karena
tidak ada target atau rencana yang digunakan sebagai pembanding. Perencanaan
dan pengendalian merupakan suatu proses yang membentuk suatu siklus, sehingga
satu tahap akan terkait dengan tahap yang lain dan terintegrasi dalam suatu
organisasi. Jones and Pendlebury (1996) membagi proses perencanaan dan
pengendalian manajerial pada organisasi sector public menjadi lima tahap, yaitu
:
1.
Perencanaan tujuan dan
sasaran dasar
2.
Perencanaan operasional
3.
Penganggaran
4.
Pengendalian dan pengukuran
5.
Pelaporan, analisis dan
umpan balik.
E.
PERAN AKUNTANSI
SEKTOR PUBLIK
Peran utama akuntansi manajemen dalam organisasi sektor
publik adalah memberikan informasi akuntansi yang relevan dan handal kepada
manajer untuk melaksanakan fungsi perencanaan dan pengendalian organisasi.
Dalam organisasi sektor publik, perencanaan dimulai sejak dilakukannya
perencanaan stratejik, sedangkan pengendalian dilakukan terhadap pengendalian
tugas (task control). Peran akuntansi manajemen dalam organisasi sektor publik
meliputi:
1. Perencanaan Strategik
Pada tahap perencanaan stratejik, manajemen organisasi
membuat alternatif-alternatif program yang dapat mendukung strategi organisasi.
Peran akuntansi manajemen adalah memberikan informasi untuk menentukan berapa
biaya program (cost of
program) dan beberapa
biaya suatu aktivitas (cost of
activity), sehingga berdasarkan informasi akuntansi tersebut
manajer dapat menentukan berapa anggaran yang dibutuhkan dikaitkan dengan
sumber daya yang dimiliki.
Akuntansi manajemen pada sektor publik dihadapkan pada tiga
permasalahan utama yaitu efisiensi biaya, kualitas produk, dan pelayanan (cost, quality and services). Untuk
dapat menghasilkan kualitas pelayanan publik yang tinggi dengan biaya yang
murah, pemerintah harus mengadopsi sistem informasi akuntansi manajemen yang
modern. Namun tetap, terdapat sedikit perbedaan antara sektor swasta dengan
sektor publik dalam hal penentuan biaya produk/pelayanan (product costing). Hal tersebut
disebabkan sebagian besar biaya pada sektor swasta cenderung merupakan engineered costyang memiliki
hubungan secara langsung dengan output yang dihasilkan, sementara biaya pada
sektor publik sebagian besar merupakandiscretionary cost yang ditetapkan di awal periode
anggaran dan sering tidak memiliki hubungan langsung antara aktivitas yang
dilakukan dengan output yang dihasilkan. Kebanyakan output yang dihasilkan di
sektor publik merupakan intangible output yang sulit diukur.
2. Pemberian informasi biaya
Biaya (cost) dalam akuntansi sektor publik dapat
dikategorikan menjadi tiga kelompok, yaitu:
·
Biaya Input: Biaya input adalah sumber daya yang dikorbankan untuk
memberikan pelayanan. Biaya input bisa berupa biaya tenaga kerja dan biaya
bahan baku.
·
Biaya output: Biaya output adalah biaya yang dikeluarkan untuk
mengantarkan produk hingga sampai ke tangan pelanggan. Pada organisasi sektor
publik output diukur dengan berbagai cara tergantung pada pelayanan yang
dihasilkan.
·
Biaya proses: Biaya proses dapat dipisahkan berdasarkan fungsi
organisasi. Biaya diukur dengan mempertimbangkan fungsi organisasi.
3. Penilaian investasi
Penilaian investasi di sektor publik pada dasarnya lebih
rumit dibandingkan dengan di sektor swasta. Teknik-teknik penilaian investasi
yang digunakan di sektor swasta didesain untuk organisasi yang berorientasi
pada laba. Sementara organisasi publik merupakan organisasi yang tidak
berorientasi pada laba, sehingga terkadang teknik-teknik tersebut tidak dapat
diterapkan untuk sektor publik. Di samping itu sulit untuk mengukur output yang
dihasilkan, sehingga untuk menentukan keuntungan di masa depan dalam ukuran
finansial(expected
return) tidak dapat
(sulit) dilakukan.
Penilaian investasi dalam organisasi publik dilakukan dengan
menggunakan analisis biaya-manfaat (cost-benefit
analysis). Dalam praktiknya, terdapat kesulitan dalam menentukan
biaya dan manfaat dari suatu investasi yang dilakukan. Hal tersebut karena
biaya dan manfaat yang harus dianalisis tidak hanya dilihat dari sisi
finansialnya saja akan tetapi harus mencakup biaya sosial(social
cost) dan manfaat
sosial(social
benefits) yang akan
diperoleh dari investasi yang diajukan.
Menentukan biaya sosial dan manfaat sosial dalam satuan
moneter sangat sulit dilakukan. Oleh karena itu, penilaian investasi dengan
menggunakan analisis biaya-manfaat di sektor publik sulit dilaksanakan. Untuk
memudahkan, dapat digunakan analisis efektifitas biaya(cost-effectiveness
analysis).
4.
Penganggaran
Akuntansi manajemen berperan untuk memfasilitasi terciptanya
anggaran publik yang efektif. Terkait dengan tiga fungsi anggaran, yaitu
sebagai alat alokasi sumber daya publik, alat distribusi, dan stabilisasi, maka
akuntansi manajemen merupakan alat yang vital untuk proses mengalokasikan dan
mendistribusikan sumber dana publik secara ekonomis, efisien, efektif, adil dan
merata.
5.
Penentuan biaya pelayanan (cost of services) dan penentuan tarif pelayanan (charging for services)
Akuntansi manajemen digunakan untuk menentukan berapa biaya
yang dikeluarkan untuk memberikan pelayanan tertentu dan berapa tarif yang akan
dibebankan kepada pemakai jasa pelayanan publik, termasuk menghitung subsidi
yang diberikan. Tuntutan agar pemerintah meningkatkan mutu pelayanan dan
keluhan masyarakat akan besarnya biaya pelayanan merupakan suatu indikasi
perlunya perbaikan sistem akuntansi manajemen di sektor publik. Masyarakat
menghendaki pemerintah memberikan pelayanan yang cepat, berkualitas, dan murah.
Pemerintah yang berorientasi pada pelayanan publik harus merespon keluhan,
tuntutan dan keinginan masyarakat tersebut agar kualitas hidup masyarakat
menjadi semakin baik dan kesejahteraan masyarakat meningkat.
6.
Penilaian kinerja
Penilaian kinerja
merupakan bagian dari sitem pengendalian. Penilaian kinerja dilakukan untuk
mengetahui tingkat efisiensi dan efektivitas organisasi dalam mencapai tujuan
yang sudah ditetapkan. Dalam tahap penilaian kinerja, akuntansi manajemen berperan
dalam pembuatan indikator kinerja kunci (key performance indicator) dan satuan
ukur untuk masing-masing aktivitas yang dilakukan.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar