KARAKTERISTIK DAN LINGKUNGAN SEKTOR
PUBLIK
Nama : Eva Nurzanah
NPM : 113080107
Tingkat/Kelas: 3-D (Semester enam)
Prodi : Pendidikan
Ekonomi
Mata kuliah : Akuntansi Pemerintah /
Sektor Publik
Dosen : Mohamad Joharudin,
S.Pd.,M.Pd.
Pertemuan
ke-Satu ( 16 Februari 2016 )
A.
PENGERTIAN AKUNTANSI SEKTOR PUBLIK
Akuntansi sector
publik adalah suatu proses pengumpulan, pencatatan, pengklasifikasian,
penganalisaaan dan pelaporan transaksi keuangan suatu organisaasi public yang
menyediakan informasi keuangan bagi para pemakai laporan keuangan yang berguna
untuk pengambilan keputusan.
B.
RUANG LINGKUP AKUNTANSI SEKTOR PUBLIK
Akuntansi sektor
publik memiliki kaitan yang erat dengan penerapan dan perlakuan akuntansi pada
domain publik yang memiliki wilayah lebih luas dan kompleks dibandingkan dengan
sektor swasta. Domain publik meliputi badan-badan pemerintahan, perusahaan
milik negara (BUMN dan BUMD), yayasan organisasi politik dan massa, LSM,
universitas , bdan organisasi nirlaba lainnya.
Sektor publik
bersifat heterogen dan dipengaruhi oleh faktor-faktor ekonomi, politik, sosial,
budaya dan historis. Beberapa tugas dan fungsi sektor publik sebenarnya dapat
juga dilakukan oleh sektor suasta misalnya untuk menghasilkan beberapa jenis
pelayanan publik seperti layanan komunikasi, penarikan pajak, pendidikan,
transportasi publik dll, akan tetapi untuk tugastertentu tugas sekotr
publik tidak dapat
digantikan oleh sektor suasta, misalnya fungsi birokrasi pemerintahan. Sebagai
konsekuensinya akuntansi sektor publik dalam beberapa hal bebeda dengan
akuntansi padasektor suasta.
C.
SIFAT DAN KARAKTERISTIK AKUNTANSI SEKTOR PUBLIK
Akuntansi
digunakan pada sektor swasta maupun sektor publik untuk tujuan-tujuan yang
berbeda. Perbedaan sifat dan karakteristik akuntansi tersebut disebabkan adanya
perbedaan lingkungan yang mempengaruhi. Komponen lingkungan yang mempengaruhi
organisasi sektor publik meliputi faktor ekonomi, politik, kultur, dan
demografi.
v Faktor ekonomi meliputi antara lain :
·
Pertumbuhan
ekonomi
·
Tingkat
inflasi
·
Tenaga
kerja
·
Nilai
tukar mata uang
·
Infrastruktur
·
Pertumbuhan
pendapatan per kapita (GNP/GDP)
·
Struktur
produksi
·
Arus
modal dalam negeri
·
Cadangan
devisa
·
Utang
dan bantuan luar negeri
v Faktor politik meliputi antara lain:
·
Hubungan
negara dan masyarakat
·
Legitimasi
pemerintah
·
Tipe
rezim yang berkuasa
·
Ideologi
negara
·
Elit
politik dan massa
·
Jaringan
Internasional
·
Kelembagaan
v Faktor kultural meliputi antara lain :
·
Keragaman
suku, ras, agama, bahasa dan budaya
·
Sistem
nilai di masyarakat
·
Historis
·
Sosiologi
masyarakat
·
Karakteristik
masyarakat
·
Tingkat
pendidikan
v Faktor demografi meliputi antara lain
:
·
Pertumbuhan
penduduk
·
Struktur
usia penduduk
·
Migrasi
·
Tingkat
kesehatan
D.
VALUE for MONEY
Tuntutan baru muncul agar organisasi sektor
publik memperhatikan value for money dalam menjalankan aktivitasnya, dimana
value of money merupakan konsep pengelolaan organisasi sektor publik yang
mendasarkan pada 3 elemen utama, yaitu :
Ekonomi:
input dengan kualitas tertentu pada harga
yang terendah. Ekonomi merupakan perbandingan input dengan input value yang
dinyatakan dalam satuan moneter.
Efisiensi:
Pencapaian output yang maksimum dengan input
tertentu atau penggunaan input
yang terendah untuk mencapai output tertentu. Efisiensi merupakan perbandingan
output/input yang dikaitkan dengan standar kinerja atau target yang telah
ditetapkan.
Efektivitas:
Tingkat pencapaian hasil program dengan
target yang ditetapkan atau perbandingan outcome dengan ouput. Efektiviutas
merupakan outcome dengan output.
Ketiga hal tersebut merupakan pokok value
for money, namun beberapa pihak berpendapat perlu ditambah 2 elemen yaitu
keadilan (equity) mengacu pada adanya kesempatan social yang sama untuk
mendapatkan pelayanan public yang berkualitas dan kesejahteraan ekonomi.
Pemerataan (equalit) penggunaan uanga public tidak terkonsentrasi pada kelompok
tertentu melainkan secara merata.
Manfaat implementasi value for money.
a.
Meningkatkan
pelayanan publik
b.
Meningkatkan
efektifitas pelayanan public, pelayanan tepat sasaran
c.
Menurunkan
biaya pelayanan public karena hilangnya inefisiensi dan penghematan dalam
penggunaan input.
E.
PERBEDAAN DAN PERSAMAAN SEKTOR PUBLIK DAN SWASTA
a.
Perbedaan Sektor Publik dan Sektor Swasta
Perbedaan
sifat dan karakteristik organisasi sektor publik dengan sektor swasta
Perbedaan
|
Sektor
Publik
|
Sektor
swasta
|
Tujuan
organisasi
|
Nonprofit
motive
|
Profit
motiive
|
Sumber
pendanaan
|
Pajak,retribusi,utang,obligasi
pemerintah,laba BUMN/ BUMD,penjualan aset negara, dsb
|
Pembiayaan
internal: modal sendiri, laba ditahan, penjualan aktiva
Pembiayaan
eksternal: utang bank, obligasi, penerbitan saham
|
Pertanggung
jawaban
|
Pertanggungjawaban
kapada masyarakat dan parlemen
|
Pertanggungjawaban
kepada pemegang saham dan kreditor
|
Struktur
organisasi
|
Birokratis,
kaku, dan hierarkis
|
Fleksibel,
datar, piramid, lintas fungsional, dsb
|
Karakteristik
anggaran
|
Terbuka
untuk publik
|
Tertutup
untuk publik
|
Sistem
akuntansi
|
Cash
accounting
|
Accrual
accounting
|
b.
Persamaan Sektor Publik dan Sektor Swasta
Meskipun
sektor publik memiliki sifat dan karakteristik yang berbeda dengan sektor
swasta, akan tetapi dalam beberapa hal terdapat persamaan, yaitu:
1.
Bagian dari Sistem Ekonomi Negara
Kedua
sektor tersebut, yaitu sektor publik dan sektor swasta merupakan
bagian integral
dari sistem ekonomi di suatu negara dan keduanya menggunakan sumber daya yang
sama untuk mencapai tujuan organisasi.
2.
Kelangkaan Sumber Daya
Keduanya menghadapi masalah yang sama, yaitu
masalah kelangkaan sumber daya (scarcity
of resources), sehingga baik sektor publik maupun sektor swasta dituntut
untuk menggunakan sumber daya organisasi secara ekonomis, efektif dan efisien.
3.
Proses Pengendalian Manajemen
Proses
pengendalian manajemen, termasuk manajemen keuangan, pada dasarnya sama di
kedua sektor. Kedua sektor sama-sama membutuhkan informasi yang handal dan
relevan untuk melaksanakan fungsi manajemen, yaitu: Perencanaan,
pengorganisasian, dan pengendalian.
4.
Produk
Pada
beberapa hal, kedua sektor menghasilkan produk yang sama, misalnya: baik
pemerintah maupun swasta sama-sama bergerak di bidang transportasi massa,
pendidikan, kesehatan, penyediaan energi, dan sebagainya.
5.
Peraturan Perundangan
Kedua
sektor terikat pada peraturan perundangan dan ketentuan hukum lain yang
disyaratkan.
F.
TUJUAN AKUNTANSI SEKTOR PUBLIK
American
accounting association (1970) dalam glynn (1993) menyatakan bahwa tujuan akuntansi pada organisasi sektor publik adalah
untuk :
a.
Memberikan
informasi yang diperlukan untuk mengelola secara tepat, efisen dan ekonomis
atas suatu operasi dan alokasi sumber daya yang dipercayakan pada organsasi.
Tujuan ini terkait dengan pengendalan managemen.
b.
Memberikan
informasi yang memungkinkan bag manager untuk melaporkan pelaksanaan tanggung
jawab mengelola secara tepat dan efektf program dan penggunaan sumber daya yang
menjadi wewenangnya dan memungknkan bag pegawai pemerintah untuk melaporkan
kepada publik atas hasil operas pemerintah dan penggunaan dana publik. Tujuan
ini terkait dengan akuntabilitas.
G.
PERKEMBANGAN AKUNTANSI SEKTOR PUBLIK
Sejarah
organisasi sektor publik sebenarnya sudah ada sejak ribuan tahun yang lalu.
Dalam bukunya,Vernon Kam (1989) menjelaskan bahwa praktik akuntansi sektor
publik sebenarnya telah ada sejak ribuan tahun sebelum masehi.
Kemunculannya lebih dipengaruhi pada interaksi yang terjadi pada masyarakat dan
kekuatan sosial di
dalam masyarakat.
Setelah datang banyak kritikan dan serangan dari teori perkembangan
radikal, di negara-negara indusri sektor publik mengalami reformasi. Reformasi
tersebut tampak dalam adopsi New Public Management (NPM)
dan reinventing goverment di banyak negra terutama Anglo-Saxon.
Dengan adanya perubahan pada sektor tersebut, terjadi pula perubahan pada
akuntansi sektor publik. Contohnya perubahan sistem akuntansi dari akuntansi
berbasis kas menjadi akuntansi berbasis akrual. Pemerintah New Zeland yang
dianggap berhasil dalam menerapkan akuntansi berbasis akrual telah mengadopsi
sistem akuntansi tersebut sejk tahun 1991.
Kini muncul isu bahwa akuntansi sektor publik di negara
berkembang mengalami kebangkrutan. Namun hal tersebut dapat disangkal dengan
negara-negara yang memiliki kepercayaan publik tinggi seperti Malaysia, Taiwan,
Thailand dan Korea Selatan.
Kontribusi
sektor publik dapat memantu pembangunan nasional dan stabilitas publik. Oleh
karena itu perbaikan kinerja sektor publik terus dilakukan agar dapat
tercipta good publik and corporate govermance. Seiring dengan perbaikan
sektor publik, akuntansi publik pun ikut berkembang dengan pesat. Hal ini
tampak pada dua dasawarsa terakhir, istilah “akuntabilitas publik, value
for money, reformasi sektor publik, privatisasi, good publik governance.”
yang begitu cepat masuk ke kamus sektor publik.
Isu-isu
sektor publik masih terus bermunculan misalnya isu perlunya dilakukan reformasi
akuntansi, auditing, sistem anajemen keuangan pubik, privatisasi
perusahaan-perusahaan publik, dan tuntutan dibuatnya laporan laporan keungan eksternal.
H.
AKUNTABILITAS PUBLIK
a.
Pengertian
Akuntabilitas publik
Akuntabilitas publik adalah kewajiban pihak
pemegang amanah (agent) untuk memberikan pertanggungjawaban, menyajikan,
melaporkan dan mengungkapkan segala aktivitas dan kegiatan yang menjadi tanggungjawabnya
kepada pihak yang memberikan amanah (principal)
b.
Macam
macam Akuntabilitas publik
Akuntabilitas publik terdiri atas dua macam,
yaitu:
v akuntabilitas vertikal (vertical
accountability),Vertical accountability adalah pertanggungjawaban atas pengelolaan
dana kepada otoritas yang lebih tinggi, misalnya pertanggungjawaban unit-unit
kerja (dinas) kepada pemerintah daerah, kemudian pemerintah daerah kepada
pemerintah pusat, pemerintah pusat kepada MPR.
v akuntabilitas horizontal (horizontal
accountability).
Horizontal accountability adalah pertanggungjawaban kepada masyarakat luas.
c.
Dimensi
Akuntabilitas publik
Akuntabilitas publik yang dilakukan
organisasi sektor publik terdiri atas empat dimensi akuntabilitas yang mesti
dipenuhi organisasi sektor publik (Ellwood, 1993).
v Accountability for probity and
legality(akuntabilitas kejujuran dan
hukum).
v Process accountability (akuntabilitas
proses).
v Program accountability (akuntabilitas program).
v Policy accountability
(akuntabilitas kebijakan).
Tidak ada komentar:
Posting Komentar