Nama : Eva Nurzanah
NPM : 113080107
Tingkat/Kelas: 3-D (Semester enam)
Prodi : Pendidikan Ekonomi
Mata kuliah : Audit Manajemen
Konsep dan
definisi
Audit adalah kegiatan mengumpulkan informasi aktual
(bukti-bukti) dan signifikan melalui interaksi (pemeriksaan, pengukuran dan
penilaian serta penarikan kesimpulan) secara sistematis, obyektif dan
terdokumentasi yang berorientasi memiliki nilai manfaat.
Audit manajemen adalah
audit terhadap manajemen suatu organisasi secara keseluruhan untuk menilai
usur-unsur manajemen apakah telah direncanakan, dijalankan dan dikendalikan
dengan prinsip-prinsip manajemen yang baik dan benar sehingga organisasi
melalui fungsi-fungsinya dapat mencapai tujuan yang direncanakan secara efektif
dan efisien.
Audit Manajemen adalah pengevaluasian terhadap efisiensi dan efektivitas
operasi perusahaan. Dalam konteks audit manajen, manajemen meliputi seluruh
operasi internal perusahaan yang dipertanggungjawabkan kepada berbagai pihak
yang memiliki wewenang yang lebih tinggi. audit manajemen dirancang secara
sistematis untuk mengaudit aktivitas, program-program yang diselenggarakan atau
sebagian entitas yang bisa diaudit untuk menilai dan melaporkan apakah sumber
daya dan dana telah digunakan secara efisien, serta apakah tujuan dari program
dan aktivitas yang telah direncanakan dapat tercapai dan tidak melanggar
ketentuan aturan dan kebijakan yang telah ditetapkan perusahaan. Intinya Audit
manajemen merupakan instrumen bagi manajemen puncak untuk membantunya dalam
pemastian pencapaian visi, misi dan tujuan organisasi secara keseluruhan.
Tujuan
Audit Manajemen
Audit manajemen bertujuan menilai kinerja perusahaan dari berbagai sumber
daya (manusia mesin dana harta lainnya) yg dimiliki perusahaan apakah telah
digunakan secara efisien dan ekonomis untuk mengidentifikasi kegiatan, program, dan
aktivitas yang masih memerlukan perbaikan, sehingga dengan rekomendasi yang
diberikan nantinya dapat dicapai perbaikan atas pengelolaan berbagai program
dan aktivitas pada perusahaan tersebut yang secara keseluruhan adalah
untuk mengevaluasi dalam meningkatkan efisiensi keekonomisan dan efektifitas
dari kegiatan operasi perusahaan.
Ruang
Lingkup dan Tujuan Audit
Ruang lingkup audit manajemen meliputi seluruh aspek kegiatan atau
dapat juga hanya mencakup bagian tertentu dari program/aktivitas yang
dilakukan. Sesuai dengan tujuannya, audit manajemen dilaksanakan untuk
meningkatkan ekonomisasi, efisiensi, pengelolaan sumber daya, serta efektivitas
pencapaian tujuan perusahaan. Oleh karena itu, audit manajemen diarahkan untuk
menilai secara keseluruhan pengelolaan operasional objek audit, baik fungsi
manajerial (perencanaan, penorganisasian, pengarahan, dan pengendalian) maupun
fungsi fungsi bisnis perusahaan secara keselurahan ditujukan untuk mencapai
tujuan perusahaan
Ada 3 (tiga)
elemen pokok dalam tujuan audit:
a)
Kriteria
Kriteria merupakan standar
(pedoman,norma) bagi setiap individu/kelompok di dalam perusahaan dalam
melakukan aktivitasnya.
b)
Penyebab
Penyebab merupakan tindakan yang
dilakukan oleh setiap individu/kelompok di dalam perusahaan. Penyebab dapat
bersifat positif, program/aktivitas berjalan dengan tingkat efisiensi dan
efektivitas yang lebih tinggi, atau sebaliknya bersifat negative,
program/aktivitas berjalan dengan tingkat efisiensi dan efektivitas yang lebih
rendah dari standar yang telah ditetapkan.
c)
Akibat (effect)
Akibat merupakan perbandingan antara
penyebab dengan criteria yang berhubungan dengan penyebab tersebut. Akibat
negatif menunjukkan program/aktivitas berjalan dengan tingkat pencapaian yang
lebih rendah dari kriteria yang ditetapkan. Sedangkan akibat positif
menunjukkan bahwa program/aktivitas telah terslenggara secara baik dengan tingkat
pencapaian yang lebih tinggi dari kriteria yang ditetapkan.
Prinsip Dasar Audit
Berikut ini adala prinsip dasar audit yang arus diperatikan auditor:
a)
Audit dititikberatkan pada
objek audit yang mempunyai peluang untuk diperbaiki
b)
Prasyarat Penilaian
terhadap kegiatan objek audit
c)
Pengungkapan dalam laporan
adanya temuan-temuan yang bersifat positif
d)
Identifikasi individu yang
bertanggungjawab terhadap kekurangan-kekurangan yang terjadi.
e)
Penentuan tindakan terhadap
petugas yang seharusnya bertanggung jawab
f)
Pelanggaran hukum
g)
Penyelidikan dan pencegahan
kecurangan
Perbedaan Audit Manajemen dan Audit Keuangan
AUDIT MANAJEMEN
|
AUDIT KEUANGAN
|
||
1
|
Karakterstik
|
Menemukan penyebab kelemahan, menganalisis
akibat, menenttukan perbaikan program/aktivitas perusahaan.
|
Audit data akuntansi, proses pencatatan dan
laporan akuntansi
|
2
|
Keluasan audit
|
Keseluruhan aspek manajemen baik yang bersifat
kuantitatif maupun kualitatif
|
Cenderung ke aspek data keuangan (finansial)
|
3
|
Tujuan Audit
|
Menemukan berbagai kelemahan dalam operasional perusahaan selanjutnya dilakukan perbaikan, penghematan, efisiensi, dan efektivitas
pencapaian tujuan perusahaan.
|
Mendapatkan keyakinan bahwa laporan keuangan
yang disajikan telah disusun melalui proses akuntansi yang berlaku umum
sesuai sehingga dapat digunakan untuk pemakai laporan keuangan
|
4
|
Ruang Lingkup
|
Keseluruhan fungsi manajemen dan unit terkait,
mencapai seluruh aktivitas/program. Keluasan audit bergantung pada
pengendalian manajemen perusahaan.
|
Data akuntansi dan proses penyajian laporan yang
disajikan manajemen. Keluasan audit bergantung pada efektivitas pengendalian
internal perusahaan.
|
5
|
Dasar Yuridis
|
Berdasar kepedulianmanajemen untuk memperbaiki
program.
|
Keharusan menyampailan laporan keuangan yang telah diaudit
(akuntan publik).
|
6
|
Pelaksana audit
|
Audit Internal maupun eksternal objektivitasnya.
|
Audit independen (Audit eksternal)
|
7
|
Frekuensi Audit
|
Tidak ada ketentuan mengikat
yang mengharuskan untuk
melakukan audit setiap periode waktu tertentu.
|
Dilakukan satu kali dalam satu
setahun dan bersifat
reguler
|
8
|
Orientasi hasil Audit
|
Audit perbaikan
kinerja masa datang lebih merupakan anticipatory audit
|
Audit Data keuangan yang
bersifat historis penilaian kinerja masa lalu
|
9
|
Bentuk laporan
|
Komrehensip: kesimpulan audit, kesimpulan
penting rekomendasi belum ada standar baku, laporan tergantung dari kemampuan
auditor
|
Memiliki standar baku Standar Profesional Akuntan Publik
(SPAP) laporan bentuk pendek
yang menyertai laporan keuangan hasil audit
|
10
|
Pengguna laporan
|
Pihak internal perusahaan
|
Pihak ekstern: pemegang saham, investor potensial,
kreditor, pemerintah
|
Tahap-tahap Audit
Tahap
|
Tujuan
|
Audit Pendahuluan
|
1. untuk
mendapatkan Informasi latar
belakang objek,
2. Penelaahan peraturan, ketentuan dan
kebijakan
3. Penemuan objek yang memiliki potensial kelemahan
4. Menentukan audit sementara (tetantive
audit objectif).
|
Review dan Pengujian Pengendalian Manajemen
|
Menilai efektivitas pengendalian manajemen
Memahami pengendalian yang berlaku
Mengetahui potensi kelemahan aktivitas
Mendukung audit sementara dan menjadikannya
audit yang
S sungguhnya (definitive audit objektif).
|
Audit terinci
|
Pengumpulan
bukti yang cukup, relevan dan kompeten Pengembangan temuan keterkaitan temuan satu dengan temuan yang lain disajikan dalam kertas kerja audit
(KKA) sebagai pendukung kesimpulan dan rekomendasi yang dibuat
|
Pelaporan
|
Mengkomunikasikan hasil audit termasuk rekomendasi pihak yang berkepentingan dalam laporan komprehensif menyajikan
temuan penting hasil audit untuk mendukung kesimpulan audit dan rekomendasi.
|
Tindak lanjut
|
Mendorong pihak yang berwenang untuk melaksanakan tindak lanjut
(perbankan) sesuai dengan rekomendasi yang diberikan.
|
Memahami
Permasalahan Secara Dini
Dalam
aktivitas kegiatan perusahaan tidak selalu berjalan sesuai yang diharapkan seperti menurunya
pencapaian laba perusahaan,
tingginya keluhan pelanggan,
perputan karyawan yang tinggi dan sebagainya, hal itu merupakan indikasi bahwa
perusahaan masih harus diperbaiki, sebab memahami secara dini permasalahan ini
akan sangat membantu mempertahankan perusahaannya dan bahkan meningkatkan
kemampuan bersaingnya. Sehingga
perlu penanganan yang serius dari pihak manajemen agar dapat menentukan
langkah-langkah perbaikan.
Ekonomisasi,
Efisiensi, dan Efektivitas
Meskipun
terdapat perbedaan definisi mengenai management
audit pada inti terdapat
kesamaan tujuan yaitu utk mengevaluasi efisiensi efektifitas dan ekonomisasi
organisasi. Secara singkat definisi tersebut adalah:
Ekonomisasi merupakan ukuran masukan yang
digunakan dalam berbagai program yang dikelola. Ekonomisasi juga dikatakan
sebagai kehematan yang berarti cara penggunaan sesuatu barang (hal) harus
secara berhati-hati dan bijak agar diperoleh hasil yg terbaik.
Efisiensi adalah ukuran dari hubungan antara masukan dan keluaran dengan bagaimana
perusahaan melakukan operasinya yang bertindak dgn cara meminamilisir kerugian
atau pemborosan sumber daya dalam melaksanakan atau menghasilkan sesuatu
Efektifitas adalah ukuran dari keluaran yang berarti produk akhir suatu kegiatan
operasi yang telah mencapai tujuan baik ditinjau dari segi kualitas dan
kuantitas hasil kerja maupun batas waktu yg ditargetkan.
Ruang Lingkup Audit Manajemen
Sesuai dengan tujuannya, audit manajemen
dilaksanakan untuk meningkatkan ekonomisasi, efisiensi, pengelolaan sumber
daya, serta efektivitas pencapaian tujuan perusahaan. Oleh karena itu, audit
manajemen diarahkan untuk menilai secara keseluruhan pengelolaan operasional
objek audit, baik funsi manajerial (perencanaan, penorganisasian, pengarahan,
dan pengendalian) maupun fungsi fungsi bisnis perusahaan secara keselurahan
ditujukan untuk mencapai tujuan perusahaan.
a)
Audit Manajemen pada
Fungsi Pemasaran
Audit manajemen
pada fungsi ini bertujuan untuk menilai bagaimana setiap program/aktivitas
pemasaran yang dilakukan mencapai tujuannya melalui pengelolaan sumber daya
yang ekonomis dan efisien. Beberapa ruang lingkup audit manajemen pemasaran
meliputi :
·
Lingkup Pemasaran
·
Strategi Pemasaran
·
Organisasi Pemasaran
·
Produktivitas Pemasaran
·
Fungsi Pemasaran
b)
Audit Manajemen pada
Fungsi Produksi dan Operasi
Audit manajemen
pada fungsi ini bertujuan untuk melakukan pengujian terhadap ketaatan
perusahaan dalam menerapkan berbagai aturan dan kebijakan yang telah ditetapkan
dalam operasi perusahaan. Di samping itu, audit pada fungsi ini juga ditujukan
untuk menilai ekonomisasi dan efisiensi pengelolaan sumber daya dan efektivitas
pencapaian tujuan perusahaan. Ruang lingkup audit ini meliputi :
·
Perencanaan produksi
·
Pengendalian kualitas
(quality control)
·
Produktivitas dan efisiensi
·
Metode dan standar kerja
·
Pemeliharaan peralatan
·
Organisasi manajemen
produksi dan operasi
·
Plant and layout
c)
Audit Manajemen pada
Fungsi Sumber Daya Manusia
Audit manajemen
pada fungsi ini bertujuan untuk menilai apakah kebutuhan SDM suatu perusahaan
sudah terpenuhi dengan cara hemat, efisien, dan efektif. Ruang lingkup ini
mencakup :
·
Perencanaan tenaga kerja
·
Penerimaan karyawan
·
Seleksi
·
Orientasi dan penempatan
·
Pelatihan dan pengembangan
·
Penilaian kerja
·
Pengembangan karir
·
Sistem imbalan dan
kompensasi
·
Perlindungan karyawan
·
Hubungan karyawan
·
Pemutusan hubungan kerja (PHK)
d)
Audit Manajemen pada
Fungi Sistem Informasi
Audit manajemen
pada fungsi system informasi menekankan pada penilaian terhadap keandalan
system informasi yang dimiliki perusahaan untuk menghasilkan informasi yang diperlukan
secara akurat dan tepat waktu. Dengan berkembangnya teknologi saat ini,
sebagian besar audit manajemen pada fungsi ini diarahkan untuk audit system
informasi yang berbasis computer (electronic data processing-EDP). Ruang
lingkup audit ini meliputi:
·
Dukungan satuan pengolah
data
·
Perencanaan pengolahan data
·
Organisasi pengolahan data
·
Pengendalian pengolahan
data
Audit
Manajemen Lingkunga
Tujuan utama audit manajemen pada fungsi ini adalah untuk menilai
sejauh mana perusahaan telah melaksanakan tanggung jawab lingkungannya. Tujuan
audit ini mencakup baik tanggung jawab perusahaan terhadap lingkungan
internalnya maupun tanggung jawab lingkungan eksternal.
Audit
Sistem Manajemen Kualitas
Audit system
kepastian kualitas bertujuan untuk menilai apakah system kepastian kualitas
yang diterapkan perusahaan telah mampu memandu proses operasi perusahaan untuk
dapat mencapai kualitas produk sesuai dengan standart yang ditetapkan.
Audit
Manajemen Bidang Perpajakan
Audit
perpajakan (Tax Preview) dapat membantu wajib pajak dengan melakukan penilaian
terhadap pengelolaan fungsi perpajakan untuk menentukan:
a)
Apakah setiap transaksi
mengandung unsur perpajakan telah dikelola dengan baik. Dapat meminimalkan
kewajiban perpajakan perusahaan (memaksimalkan deductable expense)
b)
Apakah pengelolaan fungsi
perpajakan telah dilakukan dengan baik dan tidak melanggar aturan serta
ketentuan perpajakan yang berlaku.
c)
Apakah penyelesaian
kewajiban perpajakan perusahaan (pembayaran dan pelaporan) telah dilakukan
dengan tepat waktu.
Pelaksanaan Audit perpajakan dapat membantu
perusahaan dalam mengelola kewajiban perpajakannya dengan efektif dan
efisien,sehingga perusahaan dapat meminimalkan kewajiban perpajakannya tanpa
melanggar aturan dan ketentuan perpajakan yang berlaku.
DAFTAR PUSTAKA
Tidak ada komentar:
Posting Komentar