Minggu, 01 Mei 2016

PSAP 03: LAPORAN ARUS KAS


PSAP 03: LAPORAN ARUS KAS

Nama              : Eva Nurzanah
NPM               : 113080107
Tingkat/Kelas: 3-D (Semester enam)
Prodi               : Pendidikan Ekonomi
Mata kuliah   : Akuntansi Pemerintah / Sektor Publik
Dosen              : Mohamad Joharudin, S.Pd.,M.Pd.

Pertemuan ke-Enam


A.    PENGERTIAN ARUS KAS
Laporan Arus Kas (Cash Flow Statement) merupakan laporan keuangan yang menyajikan informasi mengenai sumber penggunaan perubahan kas dan setara kas selama satu periode akuntansi, serta saldo kas dan setara kas pada tanggal pelaporan. Laporan Arus Kas merupakan laporan yang disusun secara sistematis untuk menyajikan informasi mengenai penerimaan dan pengeluaran kas melalui kas umum, kas umum negara, atau kas daerah selama periode tertentu.

B.     TUJUAN DAN RUANG LINGKUP
Berdasarkan Peraturan Pemerintah No. 17 tahun 2010 tentang standar akuntansi pemerintahan terkait tentang tujuan Laporan Arus Kas yakni:
1.      Tujuan pernyataan standar laporan arus kas adalah mengatur penyajian laporan arus kas yang memberikan informasi historis mengenai perubahan kas dan setara kas suatu entitas pelaporan dengan mengklasifikasikan arus kas berdasarkan aktivitas operasi, investasi, pendanaan dan transitoris selama 1 periode akuntansi.
2.      Tujuan pelaporan arus kas adalah memberikan informasi mengenai sumber, penggunaan, perubahan kas dan setara kas selama suatu periode akuntansi serta saldo kas dan setara kas pada tanggal pelaporan. Informasi ini disajikan untuk pertanggungjawaban dan pengambilan keputusan

Sedangkan untuk ruang lingkup dari Laporan Arus Kas itu sendiri menurut SAP penyataan No. 03 Paragraf 3 dan 4 yakni:
1.      Pemerintah pusat dan daerah yang menyusun dan menyajikan laporan keuangan dengan basis akuntansi akrual wajib menyusun laporan arus kas sesuai dengan standar ini untuk setiap periode penyajian laporan keuangan sebagai salah satu komponen laporan keuangan pokok.
2.      Pernyataan standar ini berlaku untuk menyusun laporan arus kas pemerintah pusat dan daerah, satuan organisasi di lingkungan pemerintah pusat dan daerah, atau organisasi lainnya jika menurut perundang-undangan atau menurut standar, satuan organisasi dimaksud wajib menyusun laporan arus kas, kecuali perusahaan negara atau daerah.

C.    MANFAAT LAPORAN ARUS KAS
Laporan Arus Kas merinci sumber penerimaan maupun pengeluaran kas berdasarkan aktivitas operasi, investasi, dan pembiayaan. Alasan Laporan Arus Kas dibutuhkan karena:
·         Kadangkala ukuran laba tidak menggambarkan kondisi perusahaan yang sesungguhnya.
·         Seluruh informasi mengenai kinerja perusahaan selama periode tertentu dapat diperoleh lewat laporan ini.
·         Dapat digunakan sebagai alat untuk memprediksi arus kas perusahaan dimasa mendatang.
Sehingga manfaat Laporan Arus Kas, sebagai berikut:
1.      Laporan arus kas dapat digunakan sebagai alat untuk menganalisis apakah rencana perusahaan dalam hal investasi maupun pembiayaan telah berjalan sebagai mestinya.
2.      Laporan arus kas melaporkan arus kas masuk maupun arus kas keluar perusahaan selama periode.
3.      Laporan kas memberikan informasi yang berguna mengenai kemampuan perusahaan dalam menghasilkan kas dari aktivitas operasi, melakukan investasi, melunasi kewajiban, dan membayar deviden.
4.      Laporan kas digunakan oleh manajemen untuk mengevaluasi kegiatan operasional yang telah berlangsung, dan merencanakan aktivitas investasi dan pembiayaan di masa yang akan datang.

Kegunaan laporan arus kas:
1.      Sebagai indikator jumlah arus kas di masa yang akan datang, serta berguna untuk menilai kecermatan atas taksiran arus kas yang telah dibuat sebelumnya;
2.      Sebagai alat pertanggung-jawaban arus kas masuk dan arus kas keluar selama periode pelaporan;
3.      Memberikan informasi yang bermanfaat bagi para pengguna laporan dalam mengevaluasi perubahan kekayaan bersih/ekuitas dana suatu entitas pelaporan dan struktur keuangan pemerintah (termasuk likuiditas dan solvabilitas).

D.    BENTUK DAN STRUKTUR LAPORAN ARUS KAS
Laporan arus kas menurut IPSAS  dalam penyajiannya, laporan arus kas diklasifikasikan berdasarkan kegiatan operasional, investasi, dan pembiayaan.
1.      Arus kas dari kegiatan operasional berasal dari penerimaan dan pengeluaran kegiatan operasional utama entitas. Contohnya adalah penerimaan dari penjualan barang atau jasa, pembayaran pemasok, pembayaran gaji karyawan, dan lain-lain.
2.      Arus kas dari kegiatan investasi berasal dari penerimaan dan pengeluaran dari pelepasan atau perolehan sumber daya yang dimaksudkan untuk memberikan kontribusi di masa depan. Contohnya adalah penerimaan atau pengeluaran kas untuk pelapasan/perolehan asset tetap.
3.      Arus kas dari kegiatan pembiayaan berasal dari penerimaan dan pengeluaran terkait perolehan atau pelepasan investasi jangka panjang dan perolehan atau pembayaran jangka panjang.
Untuk kasus akuntansi pemerintahan di Indonesia, arus masuk dan keluar kas diklasifikasikan berdasarkan aktivitas operasi, investasi nonkeuangan, pembiayaan, dan nonanggaran.
1.      Arus Kas Berdasarkan Aktivitas Operasi
merupakan indikator yang menunjukkan kemampuan operasi pemerintah dalam menghasilkan kas yang cukup untuk membiayai aktivitas operasionalnya di masa datang tanpa mengandalkan sumber pendanaan dari luar.
Arus kas masuk dari aktvitas operasi bersumber dari:
a.       Penerimaan perpajakan
b.      Penerimaan negara bukan pajak
c.       Penerimaan hibah
d.      Penerimaan bagian laba
e.       Penerimaan bagian laba perusahaan negara/daerah
f.       Investasi lainnya
g.      Transfer masuk
Arus kas keluar dari aktivitas operasi berumber dari:
a.       Belanja pegawai
b.      Barang
c.       Bunga
d.      Hibah
e.       Subsidi
f.       Bantuansosial
g.      belanja tak terduga atau belanja lain-lain
h.      transfer keluar.
2.      Arus Kas Berdasarkan Investasi Asset Non Keuangan
mencerminkan arus kas yang berasal dari perolehan dan pelepasan sumber daya ekonomi yang bertujuan untuk meningkatkan dan mendukung pelayanan pemerintah kepada masyarakat di masa yang akan datang.
Arus kas masuk antara lain berasal dari penjualan asset tetap dan asset lainnya.
Arus kas keluar antara lain berasal dari perolehan asset tetap dan asset lainnya.
3.      Arus Kas Berdasarkan Pembiayaan
Aktivitas pendanaan adalah penerimaan dan pengeluaran kas yang berhubungan dengan  pemberian piutang jangka panjang dan/atau pelunasan utang jangka panjang yang mengakibatkan perubahan dalam jumlah dan komposisi piutang jangka panjang dan utang jangja panjang atau mencerminkan arus kas yang berhubungan dengan pendanaan defisit atau penggunaan surplus anggaran

Arus kas masuk antara lain berasal dari:
a.       Penerimaan pinjaman
b.      Penerimaan divestasi
c.       Penerimaan kembali pinjaman
d.      Pencairan dana cadangan

Arus kas keluar antara lain berasal dari:
a.       Penyertaan Modal Pemerintah
b.      Pembayaran Pokok Pinjaman
c.       Pemberian Pinjaman Jangka Panjang
d.      Pembentukan Cadangan.
4.       Arus kas berdasarkan Aktivitas transitoris
Ini merupakan aktivitas nonanggaran yang mencerminkan penerimaan atau pengeluaran kas yang tidak mempengaruhi anggaran pendapatan, belanja, dan pembiayaan pemerintah.

E.     METODE PENYAJIAN LAPORAN ARUS KAS
Informasi yang diperlukan untuk dapat menyusun Laporan Arus Kas, adalah:
a.       Laporan neraca awal tahun anggaran dan akhir tahun anggaran.
b.      Laporan perhitungan anggaran tahun anggaran berjalan.
c.       Buku-buku besar pendapatan dan belanja tahun anggaran berjalan dan buku pembantu terkait.
d.      Buku-buku besar penerimaan dan pengeluaran kas kepada pihak ketiga (transaksi non anggaran) dan buku pembantu yang terkait.

Laporan Arus Kas dapat disajikan dalam dua metode. Entitas pelaporan dapat menyajikan arus kas dari aktivitas operasi dengan cara, diantaranya:

1.      Metode langsung
Metode ini mengungkapkan pengelompokan utama penerimaan dan pengeluaran kas bruto. Pada metode langsung, penyusunan laporan arus kas dilakukan dengan cara menyajikan kelompok-kelompok penerimaan dan pengeluaran kas dari kegiatan operasi secara lengkap dan dilanjutkan dengan kegiatan investasi dan pembiayaan.

Keuntungan penggunaan metode langsung, antara lain:
a.       Menyediakan informasi yang lebih baik untuk mengestimasikan arus kas di masa yang akan datang.
b.      Lebih mudah dipahami oleh pengguna laporan.
c.       Data tentang kelompok penerimaan dan pengeluaran kas standar bruto dapat langsung diperoleh dari catatan akuntansi.

2.      Metode tidak langsung
Dalam metode ini, surplus atau defisit disesuaikan dengan transaksi-transaksi operasional non kas, penangguhan (deferal) atau pengakuan (accrual) penerimaan kas atau pembayaran yang lalu/ yang akan datang, serta unsure pendapatan dan belanja dalm bentuk kas yang berkaitan dengan aktivitas investasi asset non keuangan dan pembiayaan.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar